Kisah 8 Dirham
Pembaca yang dirahmati Allah
ta’ala, Imam as-Suyuti
rahimahullah
menukil sebuah kisah yang sangat inspiratif dan motivatif yang terjadi
ketika zaman khalifah yang ke-4, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala
‘anhu di dalam kitabnya
Tarikh al-Khulafa’. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thobroni dari Zihr bin Hubaisy.
Dikisahkan bahwa ada dua orang yang sedang duduk-duduk untuk makan
siang bersama berupa roti. Orang pertama memiliki 5 roti sedangkan orang
kedua memiliki 3 roti. Ketika mereka berdua makan, ada seseorang yang
datang dan mengucapkan salam kepada mereka berdua. Lalu mereka berdua
mengatakan,”Mari kesinilah, duduk bersama kami untuk menikmati makan
siang.” Dan orang itupun makan bersama mereka berdua. Ketiga orang itu
makan dari delapan 8 roti tadi dan masing-masing mendapat bagian yang
sama. Setelah mereka selesai makan, berdirilah orang ketiga tadi yang
akan hendak pergi dan mengeluarkan uang 8 dirham, “Ambillah uang ini,
sebagai ganti atas roti yang aku makan tadi.” Kata orang itu kepada
mereka berdua dan diberikannya uang itu kepada mereka berdua.
Mulailah mereka berdua berseteru siapa yang berhak atas uang 8 dirham itu.
Si pemilik 5 roti mengatakan,”Aku berhak atas 5 dirham dan engkau 3 dirham.”
Si pemilik 3 roti mengatakan,”Aku tidak ridha kecuali uang 8 dirham itu kita bagi dua sama rata.”
Sampailah pertengkaran itu kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala ‘anhu. Lalu mereka berdua menceritakan perseteruan itu kepada Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu.
Berkatalah Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu kepada
si pemilik 3 roti,”Temanmu telah menawarkan apa yang ia tawarkan, dan
rotinya lebih banyak dari rotimu, maka ridha-lah dengan 3 dirham itu.”
Si pemilik 3 roti menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan ridha kecuali dengan pembagian yang benar dan adil.”
Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu berkata,”Tidak ada pembagian yang benar dan adil kecuali engkau mendapat 1 dirham dan temanmu mendapat 7 dirham.”
“Subhanallah.!” kata si pemilik 3 roti.
“Dia berhak atas itu.” jawab Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu.
“Jelaskan kepadaku bagaimana bisa begitu sampai aku ridha.” kata si pemilik 3 roti.
Kemudian khalifah Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu
menjelaskan kepadanya, “Bukankah 8 roti itu adalah 24/3 ? Dan hanya
kalian bertiga yang memakan 8 roti itu? Dan diantara kalian tidak ada
yang makan lebih banyak ataupun lebih sedikit? Semua makan dengan bagian
yang sama?
Dan engkau makan 8/3 roti, serta engkau punya 9/3 roti (3 roti). Dan
temanmu juga makan 8/3 roti, serta dia punya 15/3 roti (5 roti). Temanmu
makan 8 bagian roti dan sisa 7 bagian, dan 7 bagian itu dimakan si
pemilik dirham. Engkau makan 8 bagian dan sisa 1 bagian, dan 1 bagian
itu dimakan si pemilik dirham. Maka bagimu 1 dirham karena si pemilik
dirham itu hanya makan 1 bagian roti darimu, dan bagi temanmu 7 dirham
karena si pemilik dirham itu makan 7 bagian roti dari temanmu.”
“Sekarang saya ridha.” kata si pemilik 3 roti.
(Tarikh al-Khulafa’ hal 143-144)
Subhanallah, kisah yang begitu sangat inspiratif dan motivatif
tentang sebuah keadilan. Dan juga menunjukkan kecerdasan matematika
shahabat Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ta’ala a’nhu. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
(sumber: Buletin Risalah IPMB ke-001 kolom Fawaid)
artikel: pelajar-ipmb.net