Sabtu, 07 November 2015

Aqidah

Ketahuilah -semoga Allah merahmati anda- sesungguhnya wajib bagi kita untuk mempelajari 4 perkara:
1. Ilmu, yaitu ma’rifatullah (mengenal Allah), ma’rifatu nabiyihi (mengenal nabi-Nya), ma’rifatu dinil islam (memahami agama islam) dengan dalil-dalilnya.
2. Beramal dengannya.
3. Berdakwah kepadanya.
4. Bersabar atas gangguan yang ada padanya.

Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ، ﺇﻥ ﺍﻹﻧﺴﻦ ﻟﻔﻲ ﺧﺴﺮ، ﺇﻻ ﺍﻟﺬﻳﻦ ءﺍﻣﻨﻮﺍ ﻭﻋﻤﻠﻮﺍ ﺍﻟﺼﻠﺤﺖ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ ﺑﺎﻟﺼﺒﺮ

“Demi masa, sesungguhnya semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.” (surah al-‘ashr 1-3)

Imam asy-Syafi’i rahimahullah pernah berkata, “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya selain surah ini, niscaya surah ini telah cukup bagi mereka.”
Imam al-Bukhari rahimahullah berkata, “Bab berilmu sebelum berucap dan beramal.”
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﺬﻧﺒﻚ

“Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan mintalah ampunan atas dosamu.” (surah muhammad 19)

Allah mendahulukan dan memulai dengan ilmu sebelum berucap dan beramal.”
Ketahuilah -semoga Allah merahmati anda- bahwasanya wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun wanita untuk mengetahui dan mengilmui 3 perkara berikut kemudian mengamalkannya.
1. Sesungguhnya Allah telah menciptakan kita dan memberikan rezeki kepada kita. Kemudian Allah tidak membiarkan dan menelantarkan kita tanpa tujuan, bahkan Allah telah mengutus seorang rasul kepada kita. Maka barangsiapa yang mentaatinya, ia akan masuk surga. Barangsiapa mendurhakainya, ia akan masuk neraka.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

ﺇﻧﺎ ﺃﺭﺳﻠﻨﺎ ﺇﻟﻴﻜﻢ ﺭﺳﻮﻻ ﺷﻬﺪﺍ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻛﻤﺎ ﺇﺭﺳﻠﻨﺎ ﺇﻟﻰ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﺭﺳﻮﻻ، ﻓﻌﺼﻰ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﻓﺄﺧﺬﻧﻪ ﺃﺧﺬﺍ ﻭﺑﻴﻼ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul sebagai saksi atas kalian sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada fir’aun. (Tetapi) fir’aun mendurhakai rasul tersebut maka Kami timpakan kepadanya adzab yang berat.” (surah al-muzzammil 15-16)

2. Sesungguhnya Allah tidak ridha dan rela terhadap orang yang berbuat syirik dan menyekutukan-Nya dalam beribadah, sama saja apakah dia menyekutukan Allah dengan malaikat muqarrabun (yang didekatkan) ataupun nabi yang diutus.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﺗﺪﻋﻮﺍ ﻣﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪﺍ

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik dan untuk Allah, maka janganlah kalian berdo’a kepada sesuatupun disamping berdo’a kepada Allah.” (surah al-jin 18)


3. Sesungguhnya barangsiapa yang menaati rasul dan mentauhidkan serta mengesakan Allah, tidak boleh baginya untuk ber-wala’ (loyal mencintai dan menjadikan sebagai pemimpin) kepada orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, walaupun mereka adalah kerabat terdekatnya.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:

ﻻ ﺗﺠﺪ ﻗﻮﻣﺎ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻷﺧﺮ ﻳﻮﺍﺩﻭﻥ ﻣﻦ ﺣﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮﺍ ءﺍﺑﺎءﻫﻢ ﺃﻭ ﺃﺑﻨﺎءﻫﻢ ﺃﻭ ﺇﺧﻮﻧﻬﻢ ﺃﻭ ﻋﺸﻴﺮﺗﻬﻢ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﻛﺘﺐ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺍﻹﻳﻤﻦ ﻭﺃﻳﺪﻫﻢ ﺑﺮﻭﺡ ﻣﻨﻪ ﻭﻳﺪﺧﻠﻬﻢ ﺟﻨﺖ ﺗﺠﺮﻱ ﻣﻦ ﺗﺤﺘﻬﺎ ﺍﻷﻧﻬﺮ ﺧﻠﺪﻳﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺭﺿﻮﺍ ﻋﻨﻪ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺣﺰﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻻ ﺇﻥ ﺣﺰﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻢ ﺍﻟﻤﻔﻠﺤﻮﻥ

“Engkau tidak akan mungkin menjumpai suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir sementara mereka berkasih sayang terhadap orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, baik dari kalangan bapak-bapak mereka, anak-anak, saudara-saudara atau keluarga-keluarga mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tetapkan keimanan dalam hati mereka kemudian Allah kuatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya. Dan Allah akan masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka akan kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Merekalah tentara dan pembela Allah. Sungguh, para pembela dan tentara Allah-lah yang pasti akan menang lagi beruntung.” (surah al-mujadilah 22)

[ats-tsalatsatul ushul hal 1-4]

artikel: pelajar-ipmb.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar